Kematian juga dikemukakan oleh Al-Quran dalam konteks menguraikan nikmat-nikmat-Nya kepada manusia. Dalam surat Al-Baqarah (2): 28 Allah mempertanyakan kepada orang-orang kafir. "Bagaimana kamu mengingkari (Allah) sedang kamu tadinya mati, kemudian dihidupkan (oleh-Nya), kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya." Nikmat yang diakibatkan oleh kematian, bukan saja dalam kehidupan ukhrawi nanti, tetapi juga dalam kehidupan duniawi, karena tidak dapat dibayangkan bagaimana keadaan dunia kita yang terbatas arealnya ini, jika seandainya semua manusia hidup terus-menerus tanpa mengalami kematian. Muhammad Iqbal menegaskan bahwa mustahil sama sekali bagi makhluk manusia yang mengalami perkembangan jutaan tahun, untuk dilemparkan begitu saja bagai barang yang tidak berharga. Tetapi itu baru dapat terlaksana apabila ia mampu menyucikan dirinya secara terus menerus. Penyucian jiwa itu dengan jalan menjauhkan diri dari kekejian dan dosa, dengan jalan amal saleh. Bukankah Al-Quran menegaskan bahwa, "Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk [67]: 1-2).1 Demikian terlihat bahwa kematian dalam pandangan Islam bukanlah sesuatu yang buruk, karena di samping mendorong manusia untuk meningkatkan pengabdiannya dalam kehidupan dunia ini, ia juga merupakan pintu gerbang untuk memasuki kebahagiaan abadi, serta mendapatkan keadilan sejati. KEMATIAN HANYA KETIADAAN HIDUP DI DUNIA Ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menunjukkan bahwa kematian bukanlah ketiadaan hidup secara mutlak, tetapi ia adalah ketiadaan hidup di dunia, dalam arti bahwa manusia yang meninggal pada hakikatnya masih tetap hidup di alam lain dan dengan cara yang tidak dapat diketahui sepenuhnya. "Janganlah kamu menduga bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki" (QS Ali-'Imran [3]: 169). "Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang meninggal di jalan Allah bahwa 'mereka itu telah mati,' sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya" (QS Al-Baqarah [2]: 154). Imam Bukhari meriwayatkan melalui sahabat Nabi Al-Bara' bin Azib, bahwa Rasulullah Saw., bersabda ketika putra beliau, Ibrahim, meninggal dunia, "Sesungguhnya untuk dia (Ibrahim) ada seseorang yang menyusukannya di surga." Sejarawan Ibnu Ishak dan lain-lain meriwayatkan bahwa ketika orang-orang musyrik yang tewas dalam peperangan Badar dikuburkan dalam satu perigi oleh Nabi dan sahabat-sahabatnya, beliau "bertanya" kepada mereka yang telah tewas itu, "Wahai penghuni perigi, wahai Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Ummayah bin Khalaf; Wahai Abu Jahl bin Hisyam, (seterusnya beliau menyebutkan nama orang-orang yang di dalam perigi itu satu per satu). Wahai penghuni perigi! Adakah kamu telah menemukan apa yang dijanjikanTuhanmu itu benar-benar ada? Aku telah mendapati apa yang telah dijanjikan Tuhanku." "Rasul. Mengapa Anda berbicara dengan orang yang sudah tewas?" Tanya para sahabat. Rasul menjawab: "Ma antum hi asma' mimma aqul minhum, walakinnahum la yastathi'una an yujibuni (Kamu sekalian tidak lebih mendengar dari mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawabku)."2 Demikian beberapa teks keagamaan yang dijadikan alasan untuk membuktikan bahwa kematian bukan kepunahan, tetapi kelahiran dan kehidupan baru. MENGAPA TAKUT MATI? Di atas telah dikemukakan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merasa cemas dan takut terhadap kematian. Di sini akan dicoba untuk melihat lebih jauh betapa sebagian dari faktor-faktor tersebut pada hakikatnya bukan pada tempatnya. Al-Quran seperti dikemukakan berusaha menggambarkan bahwa hidup di akhirat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia. "Sesungguhnya akhirat itu lebih baik untukmu daripada dunia" (QS Al-Dhuha [93]: 4). Musthafa Al-Kik menulis dalam bukunya Baina Alamain bahwasanya kematian yang dialami oleh manusia dapat berupa kematian mendadak seperti serangan jantung, tabrakan, dan sebagainya, dan dapat juga merupakan kematian normal yang terjadi melalui proses menua secara perlahan. Yang mati mendadak maupun yang normal, kesemuanya mengalami apa yang dinamai sakarat al-maut (sekarat) yakni semacam hilangnya kesadaran yang diikuti oleh lepasnya ruh dan jasad. Dalam keadaan mati mendadak, sakarat al-maut itu hanya terjadi beberapa saat singkat, yang mengalaminya akan merasa sangat sakit karena kematian yang dihadapinya ketika itu diibaratkan oleh Nabi Saw.- seperti "duri yang berada dalam kapas, dan yang dicabut dengan keras." Banyak ulama tafsir menunjuk ayat Wa nazi'at gharqa (Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras) (QS An-Nazi'at [79]: 1), sebagai isyarat kematian mendadak. Sedang lanjutan ayat surat tersebut yaitu Wan nasyithati nasytha (malaikat-malaikat yang mencabut ruh dengan lemah lembut) sebagai isyarat kepada kematian yang dialami secara perlahan-lahan.3 Kematian yang melalui proses lambat itu dan yang dinyatakan oleh ayat di atas sebagai "dicabut dengan lemah lembut," sama keadaannya dengan proses yang dialami seseorang pada saat kantuk sampai dengan tidur. Surat Al-Zumar (39): 42 yang dikutip sebelum ini mendukung pandangan yang mempersamakan mati dengan tidur. Dalam hadis pun diajarkan bahwasanya tidur identik dengan kematian. Bukankah doa yang diajarkan Rasulullah Saw. untuk dibaca pada saat bangun tidur adalah: "Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami (membangunkan dari tidur) setelah mematikan kami (menidurkan). Dan kepada-Nya jua kebangkitan (kelak)." Pakar tafsir Fakhruddin Ar-Razi, mengomentari surat Al-Zumar (39): 42 sebagai berikut: "Yang pasti adalah tidur dan mati merupakan dua hal dari jenis yang sama. Hanya saja kematian adalah putusnya hubungan secara sempurna, sedang tidur adalah putusnya hubungan tidak sempurna dilihat dari beberapa segi." Kalau demikian. mati itu sendiri "lezat dan nikmat," bukankah tidur itu demikian? Tetapi tentu saja ada faktor-faktor ekstern yang dapat menjadikan kematian lebih lezat dari tidur atau menjadikannya amat mengerikan melebihi ngerinya mimpi-mimpi buruk yang dialami manusia. Faktor-faktor ekstern tersebut muncul dan diakibatkan oleh amal manusia yang diperankannya dalam kehidupan dunia ini Nabi Muhammad Saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad menjelaskan bahwa, "Seorang mukmin, saat menjelang kematiannya, akan didatangi oleh malaikat sambil menyampaikan dan memperlihatkan kepadanya apa yang bakal dialaminya setelah kematian. Ketika itu tidak ada yang lebih disenanginya kecuali bertemu dengan Tuhan (mati). Berbeda halnya dengan orang kafir yang juga diperlihatkannya kepadanya apa yang bakal dihadapinya, dan ketika itu tidak ada sesuatu yang lebih dibencinya daripada bertemu dengan Tuhan." Dalam surat Fushshilat (41): 30 Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut dan jangan pula bersedih, serta bergembiralah dengan surga yang dijanjikan Allah kepada kamu.'" Turunnya malaikat tersebut menurut banyak pakar tafsir adalah ketika seseorang yang sikapnya seperti digambarkan ayat di atas sedang menghadapi kematian. Ucapan malaikat, "Janganlah kamu merasa takut" adalah untuk menenangkan mereka menghadapi maut dan sesudah maut, sedang "jangan bersedih" adalah untuk menghilangkan kesedihan mereka menyangkut persoalan dunia yang ditinggalkan seperti anak, istri, harta, atau hutang. Sebaliknya Al-Quran mengisyaratkan bahwa keadaan orang-orang kafir ketika menghadapi kematian sulit terlukiskan: "Kalau sekuanya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, 'Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar' (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri)" (QS Al-Anfal [8]: 50) "Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata, 'Keluarkanlah nyawamu! Di hari ini, kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar, dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya" (QS Al-An'am [6]: 93). Di sisi lain, manusia dapat "menghibur" dirinya dalam menghadapi kematian dengan jalan selalu mengingat dan meyakini bahwa semua manusia pasti akan mati. Tidak seorang pun akan luput darinya, karena "kematian adalah risiko hidup." Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa, "Setiap jiwa akan merasakan kematian?" (QS Ali 'Imran [3]: 183) "Kami tidak menganugerahkan hidup abadi untuk seorang manusiapun sebelum kamu. Apakah jika kamu meninggal dunia mereka akan kekal abadi? (QS Al-Anbiya' [21]: 34) Keyakinan akan kehadiran maut bagi setiap jiwa dapat membantu meringankan beban musibah kematian. Karena, seperti diketahui, "semakin banyak yang terlibat dalam kegembiraan, semakin besar pengaruh kegembiraan itu pada jiwa; sebaliknya, semakin banyak yang tertimpa atau terlibat musibah, semakin ringan musibah itu dipikul." Demikian Al-Quran menggambarkan kematian yang akan dialami oleh manusia taat dan durhaka, dan demikian kitab suci irõi menginformasikan tentang kematian yang dapat mengantar seorang mukmin agar tidak merasa khawatir menghadapinya. Sementara, yang tidak beriman atau yang durhaka diajak untuk bersiap-siap menghadapi berbagai ancaman dan siksaan. Semoga kita semua mendapatkan keridhaan Ilahi dan surga-Nya. [] Catatan kaki: 1 Tajdid Al-Fikr Al-lslami, 134. 2 Muhammad Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad: 259. 3 Musthafa Al-Kik, hlm. 67 | |
aku melangkahkan kaki, berjalan, melihat, mentafsir, jatuh tersungkur lalu bangkit semula kemudian berjalan kembali ke destinasi….
sweet
LoVe
Wednesday, December 19, 2012
KeMaTiAn...
Friday, April 27, 2012
Petua Penawar Kepenatan
Bagi mengatasi kepenatan melaksanakan tugas-tugas seharian sama ada di rumah mahupun di tempat kerja, bolehlah jadikan petua yang diajar oleh Rasulullah s.a.w. kepada puteri kesayangannya Saidatina Fatimah sebagai penawarnya. Suatu hari Saidatina Fatimah mengadu kepada suaminya Saidina Ali bin Abu Talib tentang kesakitan pada tangannya kerana keletihan menggiling gandum un...tuk membuat roti.
Inilah penawar ringkas yang Nabi s.a.w. ajarkan kepada anak dan menantunya bagi meringankan keletihan dan kesusahan hidup mereka berdua. "Apa kamu berdua mahu aku ajarkan perkara yang lebih baik daripada apa yang kamu minta daripadaku? Apabila kamu berdua berbaring untuk tidur, bertasbihlah (Subhanallah) 33 kali, bertahmid (Alhamdulillah) 33 kali dan bertakbir (Allahuakbar) 33 kali. Ia adalah lebih baik untuk kamu berdua daripada seorang khadam."
Dicadangkan kepada ibu-ibu, suami-suami atau sesiapa sahaja yang merasai kepenatan setelah melakukan tugas-tugas harian supaya mengamalkan membaca 'Subhanallah' (33 kali), 'Alhamdulillah' (33 kali) dan 'Allahuakbar' (33 kali) pada setiap malam isitu sebelum melelapkan mata. Lakukanlah dengan penuh ikhlas dan istiqamah (berterusan), Insya-Allah petunjuk Nabawi ini mampu menyelesaikan bebanan-bebanan hidup seharian kita. Akan terserlah ceria di wajah pada keesokan hari dengan senyuman.
Sunday, March 11, 2012
RAHSIA KELEBIHAN SOLAT SUNAT TAHAJJUD
"Pada paras alfa, frekuensi otak berada dalam lingkungan 7 hingga 14 kitaran persaat. Paras ini merupakan paras seseorang dapat berhubung dengan minda bawah sedar dengan aktif. Pada paras ini seseorang akan berada dalam keadaan pertengahan antara 'sedar dengan lena'. Aktiviti minda pada ketika ini dalam keadaan tenang,santai dan rehat. Pada tahap ini anda aka...n berada dalam tahap kesedaran yang tinggi.
Paras alpha amat penting kerana anda dapat meneroka dan mengekstrak kemampuan minda anda. Pada ketika ini minda dan jiwa anda begitu hening sehingga anda berada pada tahap fokus yang tinggi. Fikiran anda begitu terang dan jelas dan mampu menjana minda bawah sedar pada tahap yang tinggi
Paras ini adalah sepertimana anda hampir-hampir hendak tertidur. Malangnya anda tidak dapat kekalkan keadaan ini. Hanya waktu yang singkat sahaja anda berada pada paras alfa ,lalu anda tertidur.Ini berlaku secara semulajadi.
Walaubagaimanapun, paras alpha boleh dicapai dengan menurunkan secara sengaja frekuensi otak ke tahap yang lebih rendah daripada keadaan sedar.
Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, 'Tuhan kita Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun ke langit dunia. setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman, 'Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapakah yang mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku lalu Aku ampuni?'"
Salah satu caranya ialah dengan anda melakukan qiaimulail. Pada ketika ini apabila anda bangun tidur terutamanya pada pertengahan malam, otak anda dalam keadaan hening dan tenang. Paras kortisol amat rendah pada waktu ini.
"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Surah Hud:114)
Anda sebenarnya masih dalam keadaan yang mengantuk seperti mahu tidur lagi.Apabila anda melaksanakan solat tahajud misalnya, anda seperti hendak tertidur tetapi masih dalam keadaan berjaga.Pada ketika ini anda sebenarnya berada pada pertengahan antara sedar dan lena yang mana anda sebenarnya pada pada tahap frekuensi alpha . BIla anda dengan sengaja melakukan solat tahajud, anda dapat berada lebih lama dalam keadaan alpa.
Inilah salah satu rahsia kehebatan solat tahajud pada ketika kita melakukan qiaimulail.Begitu juga dengan amalan-amalan berzikir,membaca alquraan, muhasabah diri dan beristiqfar pada melakukan ibadah qiaimulail pada pertengahan malam adalah merupakan aktiviti yang mana meletakkan anda pada tahap paras alpha.
dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan? Ash-Shaaffat (37)
Pada tahap ini kesedaran dan fokus anda anda begitu tinggi hinggakan emosi anda akan lebih jelas iaitu seperti apabila anda mengenangkan dosa-dosa dan takut kepada azab Allah , hati anda akan mudah tersentuh dan anda benar-benar dapat merasakan kehebatan,kebesaran dan keagungan Allah. Mata hati anda akan menjadi terang supaya anda benar-benar bersungguh-sungguh untuk membuat persediaan bekalan untuk menghadapi kematian anda pada bila-bila masa.
Semoga kita dapat beramal...kalau tidak hari ini....mungkin esok atau di masa akan datang...(^_^)
Solat Tahajjud |
Sunday, February 19, 2012
Jangan tidur selepas subuh!
Kepada sahabat-sahabat yang disayangi mari kita muhasabah diri. Di sebalik diri kita ini, ada sifat pemalas yang perlu diubah. Jika kita tidak ubah tabiat pemalas kita ini, maka bermacam-macam impak negatif bakal menghanyutkan diri ke arah kemudharatan yang lebih besar.
Jika tidak sekarang, bila lagi bukan?Takkan mahu tunggu usia sudah senja baru kita terhegeh-hegeh mengubah diri. Ketika itu, tabiat pemalas kita sudah sebati dengan diri dan amat degil untuk disental segala kekotorannya yang sudah lama melekat dan merosakkan hati kita.
TABIAT PEMALAS YANG PERLU DIUBAH
Cuba cek diri kita, mana 1 menjadi amalan seharian :
1. Bangun subuh lewat
2. Tidur selepas subuh
3. Melewatkan waktu subuh
4. Ala kadar je bangun subuh
5. Tak bangun pun solat subuh
Sahabat-sahabat, masih ingat lagikah? Di waktu zaman berhingus dulu? Ustaz yang mengajar subjek Pendidikan Islam selalu bertanya di dalam kelas,
"Siapa yang tak cukup solat 5 waktu semalam, sila berdiri"
Tanpa segan silu, secara berjemaahnya kita pun bangun sahabat. Dan bila ditanya, rata-rata yang tak cukup solat 5 waktu, adalah kerana tidak bangun suboh. Kenapa ya sahabat?
Dan kenapa dari kecil lagi, kita dididik sebegini? Diberi penekanan betapa pentingnya bangun subuh dan meraikan ke"subuh"an dengan cara tidak tidur semula seperti bebelan mak kita.
"Jangan tidur lepas subuh. Rezeki tak masuk nanti"
"Anak dara tak manis tidur banyak. Matahari terpacak atas kepala baru nak bangun"
"Anak dara tak manis tidur banyak. Matahari terpacak atas kepala baru nak bangun"
JIKA MAHU BERMUHASABAH
Rasulullah SAW tidak tidur selepas menunaikan solat subuh kerana Allah memberkati umat ini yang berpagi-pagi, "Ya Allah, berkatilah umatku yang berpagi-pagi." Untuk itu, para fuqaha' memakruhkan tidur selepas solat subuh.
Walaupun hakikatnya tiada dalil dan hadis-hadis soheh mengenai larangan tidur selepas subuh, dan yang ada cuma pendapat daripada para ulama mengenai tidur selepas subuh adalah MAKRUH tetapi tiada larangan tidur selepas subuh.
Dinukilkan oleh Imam as-Safarini mengenai kemakruhan tidur selepas solat Subuh dan Asar :"Dimakruhkan tidurmu -wahai mukallaf- selepas solat Subuh, kerana waktu itu adalah WAKTU MENCARI REZEKI dan berusaha (syara' dan 'uruf) di sisi orang yang BERAQAL".
Tetapi, kita sedar tak wahai sahabat?
Kenapa seharian hidup kita tidak bermaya dan tidak bersemangat?
Kadangkala kita pernah menangis kerana tiada duit untuk bayar sesuatu yang penting, malah setiap hari kita pohon kepada Allah agar dimurahkan rezeki, tetapi seolah-olah tiada kesannya?
Kadangkala kita pernah menangis kerana tiada duit untuk bayar sesuatu yang penting, malah setiap hari kita pohon kepada Allah agar dimurahkan rezeki, tetapi seolah-olah tiada kesannya?
Kalau orang perempuan, bermacam-macam jenis pencuci muka dicubanya semata-mata nak "kulit bercahaya".
Kalau orang lelaki pula, kerisauan yang tak menentu, jadi bermacamlah "ubat kuat" yang dipakainya.
Kalau orang lelaki pula, kerisauan yang tak menentu, jadi bermacamlah "ubat kuat" yang dipakainya.
Kita nak ke isteri macam ini? Nak ke suami yang sebegini?Masing-masing menggeleng tersengih sendirian. Jika kita tak nak pasangan seperti sedemikan rupa, maka kitalah orang pertama dahulu yang kena berubah. Bukan nanti, tetapi sekarang.
MASA UNTUK BERUBAH
Maka untuk itu tidak ada alasan lagi untuk menyeru kepada PERUBAHAN.
Buat diri, pastikan masa yang terluang selepas subuh diisi dengan pelbagai aktiviti yang bermanfaat. Jangan tidur terlalu lewat jika sayangkan waktu keemasan di kala subuh.
Buat ahli jemaah, sudahlah diri sibuk, hanya masa ini sahajalah waktu untuk belajar. Gunakan masa sebaiknya.
Buat suami, carilah rezeki. Jangan tidur.
"Kemudian setelah selesai solat, maka betebaranlah kamu di muka bumi (untuk menjalankan urusan masing-masing) dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan) supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat). -Surah Al-Jumuah (Ayat 10)
Buat isteri, masaklah, kemas rumah dan sebagainya. Takkan hilang seri rumahtangga kalau kehidupan bermula sebelum terbit fajar. Mak mertua pun tak bising lagi.
"Pesanan terpenting untuk para imam dan bakal imam terutamanya untuk diri sendiri, biasakan diri jangan tidur lepas subuh dan jangan tinggal solat jemaah di masjid, nanti selepas kahwin boleh didik isteri, kalau tak dua-dua hanyut."
Buat pelajar, kalau nak tips study smart ingat hadith ini "kalau tidur selepas subuh papa dan tidur selepas asar boleh jadi 'gila'." Jangan salah pilih waktu untuk belajar atau menghafal.''
Ibnul Qayyim pernah berkata,"Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya."
Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan bermalas-malasan pula.
Antara AKAL dan NAFSU. Pertarungan ini hanya dimenangi jika manusia bersandarkan IMAN. Jika tidak manusia sama sahaja seperti haiwan, tidak menggunakan akal dengan betul. Pembaziran masa adalah perkara yang sangat merugikan. Dan hanya syaitan yang suka pembaziran. Masa itu ibadah. Semoga Allah memberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk kita sama-sama mengikut perintah-Nya.
Sedang Nabi melewati anaknya Fatimah RA yang sedang berbaring pada waktu Subuh, maka Baginda bersabda :
Monday, February 6, 2012
PETUA IMAM SYAFIE
Empat perkara menguatkan badan:
- Makan daging.
- Memakai haruman.
- Kerap mandi.
- Berpakaian dari kapas.
Empat perkara melemahkan badan:
- Banyak berkelamin (bersetubuh).
- Selalu cemas.
- Banyak minum air ketika makan.
- Banyak makan bahan yang masam.
Empat perkara menajamkan mata:
- Duduk mengadap kiblat.
- Bercelak sebelum tidur.
- Memandang yang hijau.
- Berpakaian bersih.
Empat perkara merosakan mata:
- Memandang najis.
- Melihat orang dibunuh.
- Melihat kemaluan.
- Membelakangi kiblat.
Empat perkara menajamkan fikiran:
- Tidak banyak berbual kosong.
- Rajin bersugi (gosok gigi).
- Bercakap dengan orang soleh.
- Bergaul dengan para ulama.
4 CARA TIDUR
1. TIDUR PARA NABI
Tidur terlentang sambil berfikir tentang kejadian langit dan bumi.
2. TIDUR PARA ULAMA’ & AHLI IBADAH
Miring ke sebelah kanan untuk memudahkan terjaga untuk solat malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG HALOBA
Miring ke sebelah kiri untuk mencernakan makanan yang banyak dimakan.
4. TIDUR SYAITAN
Menelungkup/tiarap seperti tidurnya ahli neraka.
Doa. Zikir… Itulah kekuatan seorang muslim Sunday, February 5, 2012
Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.
Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah
al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta.
Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahawa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.
Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan sahaja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas.
Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada bakal nabi. Irhas dikategorikan kepada tiga:
Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahawa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam.
Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan sahaja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan. Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas.
Irhas bermaksud satu perkara luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada bakal nabi. Irhas dikategorikan kepada tiga:
- Irhas yang dinyatakan di dalam kitab yang tidak boleh diubah atau dipinda.
- Alamat-alamat kerasulan yang dibuktikan melalui perkhabaran daripada orang alim melalui ilham dan sebagainya.
- Kejadian luar biasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.
Sehubungan itu, masih ramai masyarakat Islam yang sebenarnya tidak mengetahui peristiwa di sebalik kelahiran baginda. Ini kerana masih banyak lagi rahsia yang belum tersingkap.
Oleh itu penulis terpanggil untuk menyingkap kembali peristiwa di sebalik kelahiran baginda Junjungan Besar s.a.w.
Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.
Pertama, semasa Rasulullah s.a.w. berada di dalam kandungan bondanya, Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil.
Kehamilannya disedari melalui perkhabaran malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahawa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia.
Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.
Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi.
Tanah-tanah di persekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga haiwan-haiwan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.
Ketiga, peperangan tentera bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentera bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi.
Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah.
Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.
Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa.
Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata ``Khabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad.''
Semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi darjatnya daripada Nabi Isa dan Musa.
Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahawa akan datang seorang nabi pada akhir zaman.
Semasa baginda dilahirkan, bondanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria.
Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat.
Ada juga yang berpendapat bahawa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahawa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan.
Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.
Kemudian bondanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan ``Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik''.
Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk.
Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yang terdapat di situ mengalami kerosakan dan kemusnahan.
Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, ``Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata, ``telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala-berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui.''
Selain itu di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda -tanda keruntuhan kerajaan tersebut.
Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.
Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah.
Setelah baginda lahir, tembakan bintang menjadi kerap sebagai tanda bahawa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.
Dalam riwayat yang sahih dan masyhur, ketika baginda diasuh oleh ibu susunya iaitu Halimatus Sa'diah, ladang-ladang Halimah kembali menghijau setelah mengalami kemarau.
Begitu juga binatang ternakan seperti kambing mengeluarkan susu yang banyak. Selain itu, Nabi tidak pernah diganggu walaupun oleh seekor lalat termasuk juga pakaian baginda.
Halimah dan suaminya juga beberapa kali melihat tompokan awan kecil di atas kepala melindungi baginda daripada panas matahari.
Ketika berusia empat tahun, sedang baginda bermain-main dengan saudara susuannya, tiba-tiba datang malaikat mendekati baginda iaitu malaikat Jibril dan Mikail.
Lalu membelah dada baginda dan mengeluarkan segumpal darah dan mencuci gumpalan darah itu dengan salji. Ada yang meriwayatkan bahawa gumpalan darah itu dicuci di dalam bejana emas dengan air zam-zam, lalu diletakkan semula di tempatnya.
hal ini jelas diterangkan dalam surah Insyirah ayat 1 : Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (wahai Muhammad)?
Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi.
Perkara -perkara luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya.
Di samping itu, bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.
Sunday, January 22, 2012
Manshur bin AMMAR (Mati Lemas Kerana Bercinta Dengan Allah s.w.t.)
Ana terbaca sebuah buku yg bertajuk.."SEJARAH KEKERAMATAN 99 WALI ALLAH S.W.T". .
Menceritakn tentang wali-wali Allah s.w.t. antaranya Manshur bin Ammar.Ceritanya ialah...
Manshur bin Ammar r.a. berkata:
Pada suatu hari,aku lihat ada seorg pemuda sedang khusyuk bersembahyang di dalam masjid.
Aku berkata dalam hatiku,tentu pemuda ini dari golongan para wali Allah.Aku duduk di situ sehingga
dia selesai dari sembahyangnya.Maka aku pun memberi salam kepadanya,dia menjawab salamku.
Seterusnya aku berkata kepadanya:
'Sungguh khusyuk engkau bersembahyang!'komenku.Dia diam tidak berkata apa-apa,
hanya tersenyum sahaja.
'Hai pemuda!'kataku.'Tahukah engkau bahawa di Jahannam itu ada suatu lembah yang
dinamakan Lazha.Neraka itu mengupas kulit kepala.Dia memanggil-manggil org yg berpaling dari kebenaran.Juga org yg mengumpulkn harta dan menyimpannya!'
Pemuda itu menarik nafas panjang.lalu jatuh pengsan.Setelah dia sedar,dia meminta aku menyambung lagi tentang berita-berita yang serupa itu,katanya:
'Ada lagikah berita-berita tentang akhirat yg lain,mudah-mudahan Allah s.w.t. merahmatimu!'katanya.
Aku pun membacakan pula ayat al-Quran sepertimana berikut:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَنَ مَا يُؤْمَرُونَ
Ertinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan." (QS, 66:6)
Mendengar ayat tersebut,maka pemuda itu lalu rebah tidak berdaya lagi,dan disitulah juga dia telah menghembuskan nafasnya yg terakhir.Dia telah meninggal dunia,mudah-mudahan Allah mencucurkan rahmat-Nya ke atas arwah beliau.
Aku menguruskan jenazahnya,ketika menanggalkn pakaiannya untuk memandikan,aku lihat tertulis di dadanya dengan pen Qudrat Illahi:Dia berada di dalam kehidupan yg diredhai.Di taman syurga yg tinggi,buah-buahannya berjuntai-juntai untuk dipetik!
Aku lalu memandikannya,kemudian mengkafankannya.Sesudah itu aku sembahyangkan ia serta mengebumikan.
Pada malamnya,aku lihat dalam mimpiku dia sedang duduk berehat di atas katil emas dan di kepalanya terletak sebuah mahkota emas yg dibaluti dengan mutiara yg berkilau-kilauan,sedang dia senang dan bahagia.Lalu aku bertanya kepadanya:
'Apa yg dilakukan Allah terhadapmu?'
'Allah telah mengampuniku serta memberiku pahala seperti pahala ahli Badar,malah diberiku lebih dari itu,'jawabnya kepadaku.
'Kenapa sampai begitu?'aku bertanya kepadanya
'Sebab mereka terbunuh dengan pedang kaum Musyrikin,manakala aku mati kerana lemas daripada kecintaan Allah Maha Pengampun Maha Perkasa!'
Itulah ceritanya...harap-harap cerita ini boleh jd pedoman hidup kita.. Gambar Hiasan |
Saturday, January 21, 2012
Malaikat Maut Mengintai Kita 70 kali Sehari
Gambar Hiasan
Memang
tiada siapa pun dapat menduga bila saat kematian mereka akan tiba.
Sebab itu ramai yang masih leka dan tiada persediaan ‘menanti’ saat
kematian mereka. Allah berfirman yang bermaksud:
“Setiap
yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan
dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali.”
(Surah al-Anbiyak ayat 35)
Tahukah
kita bahawa malaikat maut sentiasa merenung serta melihat wajah
seseorang itu 70 kali dalam sehari? Andainya manusia sedar hakikat itu,
nescaya mereka tidak lalai mengingati mati.
Oleh
kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat
kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyedari apa yang dilakukan
malaikat Izrail.
Hadis
Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahawa
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Bahawa malaikat maut
memerhati wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika
Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang
gelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah hairannya aku melihat orang
ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi
dia masih berseronok-seronok dan bergelak ketawa.’”
Justeru,
tidak hairanlah, jika ramai manusia yang masih mampu lagi bergelak
sakan dan bersenang-lenang seolah mereka tiada masalah yang perlu
difikirkan dalam hidup. Takdirnya esok hari terakhir Allah ‘pinjamkan’
nyawa kepada kita untuk bernafas di muka bumi ini adakah kita sudah
cukup bekalan bagi menghadapi dua fasa berikutnya iaitu alam barzakh dan
alam akhirat?
Tiada
seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan
pengalaman mereka menghadapi saat kematian. Ajal tidak mengenal sesiapa
sama ada mereka itu tua, muda, sihat, kaya atau miskin. Rasulullah s.a.w
juga menjelaskan dalam hadisnya bahawa kesakitan ketika hampir mati itu
seperti ditetak 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak
kulitnya dari daging ketika hidup-hidup. Bayangkanlah betapa sakit dan
dahsyatnya saat menghadapi kematian. Kalau hendak diikutkan siapa yang
hendak nyawanya dicabut dalam keadaan yang amat menyeksakan.
Maka amat beruntunglah sesiapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan).
Salman
Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi s.a.w yang bermaksud: “Perhatikanlah
tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berpeluh
pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang
hidungnya kembang kempis.
“Manakala
jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh
dan mulutnya berbuih, menandakan menandakan azab Allah sedang menimpa
dia.” (Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)
Kematian
‘menjemput’ manusia secara perlahan-lahan atau beransur-ansur mulai
aripada jasad, hujung kaki kemudian ke paha. Bagi orang kafir pula,
apabila nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan
keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih. Itu pula tanda
azab yang diterimanya disebabkan dosa dan kekufuran mereka.
Al-Qamah
bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud:
“Bahawa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan
perlahan-lahan dan bersopan sementara roh orang kafir pula akan direntap
dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar.”
Allah
juga turut menimpakan seorang Muslim yang berdosa itu dengan kekasaran
ketika mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah
dosanya. Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan mungkin
kerana ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan
terhadapnya kerana setiap kebajikan pasti akan dibalas. Tetapi kerana
tidak beriman, ia tidak menjadi pahala kebajikan dan kekufurannya tetap
diazab pada hari akhirat kelak.
Rasulullah
s.a.w bersabda yang bermaksud: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu
maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil
dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak
kakinya sehingga sampai ke lutut.
“Setelah
itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari
lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi
satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut
hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. “Dan akhir sekali
datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya
hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang
itu.”
Malaikat
Izrail menjalankan arahan Allah s.w.t dengan sempurna. Dia tidak
diutuskan hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang
yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Kematian mungkin berlaku kerana
sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang
matinya disebabkan kemalangan, diserang penyakit berbahaya seperti
kanser, jantung, Aids, denggi dan taun. Seorang yang sedang sakit tenat,
menjadi rahmat yang tinggi nilainya kerana Allah masih memberi peluang
supaya mereka sedar akan kesilapan yang mereka lakukan selama hidup di
dunia.
Maka
waktu itu mereka masih berpeluang bertaubat dari dosa dan kesilapan.
Begitu juga halnya dengan orang mati mengejut disebabkan kemalangan. Ia
memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup supaya
berhati-hati dan tidak lalai berusaha untuk memperbaiki diri.
Justeru,
bagi mereka yang masih diberikan nikmat kehidupan perlu sentiasa
mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku. Allah menjadikan sebab
kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut. Saidina Abbas
meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan malaikat Izrail
berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa. Ini
kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri
daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh. Malaikat
maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam
a.s.
Dia
mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang
berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.
Justeru, jika seseorang Muslim itu meninggal dunia, beberapa langkah
penting perlu dilakukan seperti menempatkan jenazah di tempat yang
sesuai sebagai menghormatinya, sunat meletakkan keadaan kakinya menghala
ke arah kiblat, tanggalkan pakaian berjahit, tutupkan jenazah dengan
sehelai kain nipis ke atas seluruh jasadnya, rapatkan kedua-dua belah
matanya dan mulutnya, letakkan kedua-dua tangan jenazah di atas dadanya
sebagaimana dalam keadaan qiam (berdiri) ketika solat, letakkan sesuatu
yang sederhana berat di atas perutnya seperti gunting dan pisau serta
sunat bagi yang hidup mencium jenazah. Umat Islam dilarang mengaitkan
kematian seorang Muslim itu dengan tanda tertentu.
Itulah
yang menyebabkan umat Islam semakin mundur kerana terlalu banyak
mempercayai perkara khurafat dan tahyul. Jika ada kematian seperti
kemalangan contohnya kita ditegah untuk bertanya kepada waris apakah
perbuatan ganjil yang dilakukan sebelum kematiannya. Tiada siapa pun
dapat mengelak daripada mati melainkan Allah dan kematian tetap akan
datang tepat pada masanya.
Apabila
sampai ajal seseorang, umat Islam digalakkan memberi nasihat kepada
keluarga si mati supaya bertenang dan banyakkan bersabar. Islam menegah
amalan keterlaluan seperti menjerit dan meratapi kematian. Mereka yang
masih hidup peluang perlu dimanfaatkan dengan memperbaiki keadaan diri
yang ternyata banyak melakukan kesilapan dan kesalahan. Tiada daya atau
usaha yang boleh menyelamatkan kita daripada kematian. Kematian
menjadikan hati manusia menjadi sedih serta berpisah dengan keluarga
tercinta. Hanya amalan soleh saja akan membawa kita bertemu Allah.
Friday, January 13, 2012
Indahnya biru, harunya perpisahan
Sebiru hari ini, birunya bagaikan langit terang benderang,
Sebiru hati kita, bersama di sini,
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga,
Seindah hati kita, walau kita kan berpisah,
By: Edcoustic’Sebiru Hari ini’
***
Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama, dalam canda tawa dan bahagia. Setiap tetes airmata yang tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan ukhuwah yang selama ini kita simpul seerat-eratnya.
Tak ada kata yang pantas terucap sahabat….. hanya derai bening yang selalu bertaburan, mengucap selamat jalan, silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah yang lain, ditempat yang baru, yang akan menjadi jarak pertemuan kita.
Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga. Namun percayalah sahabat….. hati kita akan selalu terikat. Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat.
Tidak usah terlalu bersedih, sahabat….. berbahagialah, karena engkau akan menemukan suasana yang baru, bukan disini lagi, tapi disana. Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita. Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki.
Perkuat langkahmu sahabat….. yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih. Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia. Yakinlah sahabat, cinta dan cita kita selalu bersatu. Kita akan bersatu selamanya, dalam cahaya persahabatan ini.
Sahabat….. segala rindu yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan kita raih, segala langkah yang akan kita ayunkan, yakinlah disana ada sukses. Di sana ada keberkahan, dan di sana pasti ada cinta.
Sahabat….. biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya. Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati. Biarkan dia menemani kita di hari ini. Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan.
Sahabat….. selamat melanjutkan langkahmu, selamat berjumpa lagi di tangga kesuksesan, dalam senyum yang lebih indah…..
***
Sahabat…..
Mulai hari ini, kembalilah tersenyum dalam wajah barumu…
Thursday, January 12, 2012
AMALAN SEBELUM TIDUR... SELAMAT BERAMAL...
Assalamualaikum....sekadar ingin berkongsi
Perkara Sebelum Tidur( Tafsir Haqqi )Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur
sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umroh....
"Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara
seketika?"
Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas
tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul
lahuu kufuwan ahad' ( 3 x )
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua
akan memberi syafaat di hari kiamat.
Bismillaahirrohmaanirrohiim,Alloohumma shollii 'alaa syaidinaa
Muhammad wa'alaa aalii syaidinaa Muhammad ( 3 x )
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum
wa atuubu ilaih ( 3 x )
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akankamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"Bismillaahirrohmaanirrohiim, Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha
illalloohu alloohu akbar(3 x )
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain.Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. SELAMAT BERAMAL....
Tuesday, January 10, 2012
Rintihan Hati Ku
Diri ini masih lagi mampu,
Diri ini masih lagi kuat,
Gagah berdiri terus menanti,
Harapan Kasih Dari ilahi,
Segalanya telah tertulis,
Segalanya telah direncanakan,
oleh Mu Yang Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana,
Walaupun ianya hadir hanya seketika,
tapi ku bersyukur kerna kurniaan,
akan nikmat Mu yg dipinjamkan,
kepada ku yg hina ini.
Ya Allah Ya Rabbana,
daku redha atas ketentuan Mu,
sebaik-baik perancangan,
kesempurnaan datangnya dengan izinMu.
Apalah lagi daku mampu,
berdoa setelah mencuba,
apalah lagi daya ku,
terus mengharap cinta dari Mu
Memang mudah melafazkan sabar,
tapi agak perit untuk dilalui,
memang mudah mengukirkan senyuman,
tapi hati siapa yang tahu.
bagaimana mampu dilepaskan apa yg disayangi,
sedangkan diri sudah mula mendekati,
bagaimana mampu aku melawan suratan takdir,
sedang redhaMu yang ku dambakan..
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim,
tangisan ku dalam doa,
menadah tangan dan meminta,
kecekalan dan ketabahan,
setiap apa ketentuan Yang Maha Esa
.: terbit dari hati yang hina :.
Allah SWT telah berfirman:
''Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?”
“Dan
sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah
pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang
yang dusta.” (Al-Ankabut: 2-3)
Saturday, January 7, 2012
Kem Smart Ibadah 2011 bersama KIPSAS
Salam kpda semua pembaca blog ini..
Lame dah saya tidak menaip apa-apa artikel sampai hari ini..Artikel kali ini bagi saya agak menarik sikit..sbb saya ingin ceritakan sesuatu tentng saya n semua pelajar-pelajar ting.1,2 dan 4 yg menetap di asrama pda thun lepas mengikuti KEM SMART IBADAH bersama siswa n siswi KIPSAS bg thun 2011..ini kali ke-2 saya mengikuti kem ni pada thun 2010 sekali,seronok..Hari pertama,Jumaat pada pukul 2.30ptg(lebih kurng ler)..kakak2 n abang2 FASILITATOR drpada KIPSAS sampai ke sekolahku...diriku gembira sangat2..3hari kami bersama..
Dipendekkn cerita..pada hari ke-3 iaitu hari Ahad..mereka semua akan balik,pada pukul 4ptg lebih kot..saya pun dah lupa...diriku selalu mengikut kakak seorg itu,saya ingin tngkp gmbar bersama dgnnya tapi dia punya henset tiada memory card..sedih sikit sbb nak berpisah buat kali ke-2..
Selepas dia berangkt pulang,saya keluar pergi beli mknan n rase nk menngis tp than sja..masuk saja bilik terus mengalir air mata..menangis terkedu-kedu...smpai ler tertido..n masa bngun tido xbuka lg mata,mengalir lg air mata teringtkn dia n mereka semua...
Saya teringt masa dia sakit perut,masa itu saya lihat saja dia wlaupun diorg tngh buat apa enth..saya tngok je smpai kawan dia urut blkgnya suruh bersbr rsenya..lepas itu saya pergi pdanya tp xdkt ler..jauh sikit n ckp nk ubat tak..saya bg ler minyk n dia ckp buat apa..saya bgthu bubuh kat perut ler..Dia xnk juga..n satu lg peristiwa,masa tu saya,dia,kak Ieqa n abg Bob jln bersama ni..Abg Bob usik dia,abg Bob ckp <..c...>.adik kmu tu..lps tu dia ckp mana ade,lpas tu abg Bob usik saya pulk..tu akak awk pnggil..saya senyum je..kak Ieqa tngok je kami..
Itulah ceritanya...SAYA RINDU PADANYA...HUHUHU,kalau dpt berjumpa lg kan bgus...
Subscribe to:
Posts (Atom)